Way Of Choices - Chapter 732 – So She Thought (I)

Bab 732 - Jadi Dia Pemikiran (I)

Diterjemahkan oleh: Hypersheep325

Diedit oleh: Michyrr

Para ahli yang hadir berasal dari militer, Paviliun Rahasia Surgawi, dan Departemen Pembersihan Pejabat. Mereka telah mengalami peperangan seumur hidup dan mati yang tak terhitung jumlahnya dan melihat pemandangan yang tak terhitung jumlahnya. Berbicara secara logis, adegan yang paling mengerikan seharusnya tidak membuat hati mereka berdegup ketakutan, namun gadis berpakaian hitam ini menjilati darah di sudut bibirnya membuat mereka merasakan ketakutan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Beberapa orang yang lemah bahkan akan mulai gemetar. Rasa takut ini melampaui semua pengalaman dan rasionalitas dan berasal dari kedalaman jiwa mereka. Itu seperti bertahun-tahun yang tak terhitung sebelum mereka terlahir, rasa takut ini dicap di jiwanya di alam di atas langit berbintang.

Gadis itu berdiri di salju, kakinya telanjang, pergelangan kakinya menyeret dua rantai. Dia tampak seperti seorang tahanan dan sangat mudah dikasihani, tapi saat ini, semua orang di pintu masuk jalur tidak memiliki pikiran untuk memperhatikan rincian ini. Mereka sudah membeku di balok es di matanya dan tampilan tenaganya.

Dalam hujan darah dan daging, mata kaca berwarna, apakah itu mengandung kegilaan atau kegelisahan, kenang-kenangan atau ketakutan, berubah menjadi hanya ketidakpedulian dingin.

Ketidakpedulian terhadap kematian.

Ini terlalu menakutkan. Siapa dia?

Banyak orang telah memperhatikan bahwa/itu gadis ini memiliki sepasang murid vertikal yang sangat cantik. Mungkinkah ini monster besar yang menyembunyikan dirinya dari dunia? Apakah itu terkait dengan Kaisar Putih?

Beberapa orang secara tidak sadar berpaling ke bagian tengah Hundred Flowers Lane. Xiao De, pakar terkuat dari generasi menengah demi setengah manusia, saat ini ada di sana.

Ketika orang-orang ini berpaling ke Xiao De, mereka diberi kejutan lagi.

Xiao De saat ini bersikap sangat aneh, seolah-olah dia telah terkena penyakit serius. Wajahnya pucat, dan bahkan di akhir musim dingin, dia terus berkeringat. Aliran uap yang tak terhitung jumlahnya bangkit dari rambut dan gaun kulitnya dan menguap ke langit malam, namun tidak ada yang bisa menyembunyikan rasa kaget dan ketakutan di matanya.

Sebagai jenderal agung setengah manusia dan ahli Proklamasi Pembebasan, Xiao De secara alami memiliki kepercayaan diri. Bahkan jika dia berhadapan dengan keputusasaan - yang menyebabkan Wang Po yang tidak pernah dikalahkannya, dia tidak akan pernah merasa takut dengan keadaan ini ... hanya ketika dia bertemu dengan seorang ilmuwan paruh baya yang adalah Lord Iblis di tepi sungai di Gunung Han apakah dia memiliki reaksi yang sama!

Orang banyak tertegun melihat pemandangan ini dan sekali lagi meneriakkan sebuah pertanyaan di benak mereka.

siapa dia?

Semua orang tampak ngeri pada gadis berpakaian hitam di pintu masuk jalur.

Sesuatu yang tak terduga terjadi.

Gadis itu tiba-tiba membungkuk dan mulai muntah.

Dia terus-menerus muntah seolah hanya dengan memuntahkan semua isi tubuhnya agar dia merasa nyaman.

Setelah beberapa lama, dia tampak merasa lebih baik dan meluruskan tubuhnya.

Tapi ketika dia melihat kekacauan di tanah, dua noda merah kemarahan muncul di wajahnya yang putih salju.

Dia mulai menorehkan kakinya, menggerutu tentang sesuatu sepanjang waktu saat rambut hitamnya menari-nari di sekelilingnya. Dia tampak seperti gadis kecil yang kesal atau salah dan tampak sangat marah.

Kaki putih salju yang telanjang tanpa henti tercekat di atas salju, rantai selalu berdenting.

Boomboomboomboom!

Rasanya seperti guntur terus-menerus meledak di jalan kecil. Salju bergetar dan dunia tidak nyaman. Udara dingin sangat tertekan dan kemudian lolos ke kejauhan.

Qi yang tak terbayangkan kuat muncul, merobek semua benda saat dia menancapkan kakinya. Entah itu salju paling lembut atau batu yang paling keras, entah itu deretan yang tadi diletakkan tadi malam atau dinding selatan Ratusan Flowers Lane yang dibangun tiga ratus tahun yang lalu, semuanya retak menjadi potongan terbaik di bawah Qi yang mengerikan ini./p>

Para ahli bersembunyi di salju dan kegelapan tidak berani berlama-lama. Satu demi satu, mereka dipaksa keluar dan menembak seperti anak panah ke kejauhan.

Untuk sesaat, area di luar Akademi Orthodox dipenuhi lolongan udara dan panik teriakan.

Setelah beberapa lama, gadis itu berhenti menginjak kakinya. Dia berdiri dengan kepala tertunduk, dadanya perlahan naik dan turun.

Salju di sekitar pintu masuk jalur benar-benar lenyap, dan kotoran yang ditinggalkan oleh muntahnya juga hilang, hanya menyisakan tanah.

Sepuluh-beberapa celah dalam merusak tanah, dengan udara panas naik dari mereka semua.

Setelah melampiaskan kemarahannya, dia menenangkan diri kembali. Dia tidak lagi begitu marah, tapi saat melihat darah di tubuhnya, celah vertikal mengerikannya sekali lagi berkobardengan api amarah.

Kali ini, tanpa menunggunya pindah, para ahli Istana Kekaisaran sekali lagi terbang ke udara untuk melarikan diri, menginginkan tidak lebih dari terbang langsung dari ibu kota.

Bahkan para ahli Ortodoksi yang mengelilingi jalan setapak dari kejauhan secara tidak sadar mundur beberapa lusin zhang.

Untungnya, dia tidak menjadi gila lagi, tapi mempertahankan ketenangannya.

Dengan sekilas, noda darah di tubuhnya membeku menjadi selembar embun beku oleh dingin yang ekstrem dan berdesir sampai ke tanah.

Ini sepertinya tindakan yang sangat sederhana, tapi di mata kultivator Bintang Kondensasi dalam kegelapan, itu ajaib.

Untuk dapat menurunkan suhu sedemikian banyak dalam waktu singkat, seberapa banyak, dan seberapa murni, cahaya bintang atau esensi sejati yang dibutuhkan?

Bahkan jika seorang ahli dari Domain Divine seperti salah satu dari Delapan Badai bisa melakukan ini, siapa yang akan membuang begitu banyak cahaya bintang atau esensi sejati untuk membersihkan diri?

Kerumunan orang tertegun sekali lagi, dan sekali lagi memanggil pertanyaan itu di benak mereka.

siapa dia?

......

......

Gadis berpakaian hitam itu tidak tahu apa yang mereka pikirkan, juga tidak peduli padanya. Dia sama sekali tidak peduli dengan pikiran mereka.

Dia berjalan maju ke jalur, rantai di pergelangan kakinya menyeret di tanah di belakangnya. Denting mereka berubah menjadi ledakan yang menggelegar.

Rumah teh yang menemani Akademi Orthodox naik dan turun, pasang surutnya, dan telah menyaksikan banyak pertandingan Pameran Bela Diri All-School, akhirnya ambruk. Rumah teh yang roboh itu tidak mampu mengeluarkan debu, karena saat terjatuh, badai salju besar melolong turun dari langit dan dengan cepat menguburnya di bawah lapisan salju tebal, menutupi batu dan debu yang hancur di bawahnya.

Dia berjalan ke angin dan salju, dan angin dan salju bergoyang.

Sebagai wakil dari salah satu garis keturunan paling mulia dan paling murni, karena mungkin satu-satunya Naga Hitam Frost yang masih bertahan di dunia ini, dia selalu memerintah atas angin dan salju.

Ketika dia keluar dari sumur yang ditinggalkan, dia tidak tahu ke mana harus pergi, jadi dia pergi ke Akademi Orthodox.

Tentu saja, ini juga karena sebelum Daun Hijau mulai menarik rantai dari dinding batu, dia telah memberikan janjinya.

Meskipun dia telah melewati salju dari New North Bridge ke sini, dia tidak pernah merasa kedinginan. Sebaliknya, pipinya agak panas.

Hal ini karena kebebasan benar-benar merupakan perasaan yang baik, dan mungkin juga karena dia akan melihatnya sebagai dirinya yang bebas.

Tapi ketika dia mencapai Hundred Flowers Lane, dia merasa tidak enak dan takut, karena banyak orang bersembunyi dalam kegelapan.

Orang-orang ini bisa dianggap ahli kemanusiaan. Meskipun mereka tidak cukup mengancamnya, mereka cukup bisa memberikan masalahnya.

Tapi ini tidak ada hubungannya dengan kegelisahan dan ketakutannya. Dia merasakan hal-hal ini karena ... dia takut dengan orang banyak.

Beberapa tahun yang lalu, ketika dia melakukan perjalanan dari laut yang hangat ke selatan ke benua aneh ini untuk mencari ayahnya, dia pernah dikelilingi oleh orang banyak.

Dia tidak menyukai orang banyak ini untuk mengelilingi dia seperti semut. Dia merasa agak menjijikkan, dan itu membuatnya tidak nyaman.

Dia merasa bahwa/itu penjelasan yang diberikan oleh Chen Changsheng benar. Ini disebut 'ochlophobia'.

Dia merasa semakin menyebalkan bahwa/itu apakah dia terbang ke udara atau berjalan di tanah, beberapa orang akan selalu menunjukinya dan berteriak, berteriak, atau menangis.

Dia tidak mengerti - dia bahkan belum melakukan apapun, jadi mengapa orang-orang ini menangis?

Karena mereka lemah dan takut? Lalu apakah itu berarti dia harus merasa kasihan karena kuat?

Jadi dia pikir.

Bantu Bagikan Novel Way Of Choices - Chapter 732 – So She Thought (I)

Share lewat: Twitter Facebook Google +