Catatan Admin :
- Baru di LNindo? masalah bahasa? jadwal rilis? lihat di halaman FAQ di menu.
- Silahkan laporkan chapter yang eror/kacau di chatbox.
- Bagi yang buka chapter malah balik ke home, coba clear browser data/cache kalian, kalau masih tetep balik sialahkan lapor, thx.
- Solusi biar gak sering down/error+bisa nambah novel > Disini <
- Kabar baik, kita sekarang menerjemahkan RAW! di >> IndoMTL <<

The Magus Era - Chapter 1193: Kill Yu With Seven Arrows

A d v e r t i s e m e n t

Bab 1193: Bunuh Yu dengan Tujuh Panah
Penerjemah: Editor Hukum: Hitesh

Di utara surga, lautan yang indah dikelilingi oleh pasir perak yang mengalir. Sebuah istana divine gelap melayang di atas lautan. Tinggi di langit, bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya berkilauan, membiarkan sebuah aliran cahaya bintang yang sangat besar, seperti cahaya bintang laut mengalir ke bawah dan menyelimuti istana divine.

Di sekeliling istana yang gelap ada banyak pulau kecil yang indah. Istana mewah dan rumah mewah yang tersebar di pulau-pulau ini, dan dari waktu ke waktu, awan berwarna-warni akan muncul dari mereka semua.

Gong Gong menginjak dua naga hitam dan terbang ke istana divine bersama sekelompok orang.

Melihat dari kejauhan, istana divine ini sepertinya tidak istimewa. Tetapi di bawah pintu gerbang, udara bergerak sedikit di depan kelompok, lalu mata semua orang bersinar. Mereka menemukan bahwa/itu istana divine ini milik Kaisar Hitam kuno. Belum lagi yang lain, masing-masing dari sembilan ribu, sembilan ratus sembilan puluh sembilan bintang sebelum gerbang frontal istana lebih dari tiga ribu meter!

Dewa divine kuno sebagian besar dalam bentuk. Karena itu, ukuran tangga ini hanya normal. Tetapi di mata Gong Gong dan yang lainnya, ini hanya mengesankan. Dengan hanya melihat istana divine ini, mereka semua merasakan tekanan besar yang hampir membekukan jiwa mereka.

Mengangkat awan, Gong Gong dan sekelompok orang berjalan ke lantai atas. Di atas tangga itu ada alun-alun luas, dihiasi dengan peta hidrografi Midland dan empat daerah kritis. Pada embossment tersebut, aliran air yang kabur terlihat, bersama dengan suara gelombang yang terdengar samar, teredam namun kuat. Mereka hampir menonaktifkan Gong Gong dan orang-orangnya dari berdiri dengan mantap.

Gong Gong dan kelompok orang tidak menghabiskan waktu dalam menikmati pemandangan yang menakjubkan dan semua jenis patung. Sebaliknya, Gong Gong memegang segel gelap dan berjalan ke gerbang frontal dengan langkah besar.

Dia menghasut mantra, mengikuti yang mana, gerbang batu giok gelap dari istana divine, yang diembed dengan dua naga melingkar, terbuka dalam diam. Gelombang kabut air yang dahsyat keluar dari gerbang. Menghadapi gelombang kabut berair yang kuat ini, Gong Gong, Wuzhi Qi, Yu Leluhur dan beberapa makhluk kuat air lainnya yang mengikuti di belakang mereka berhasil bertahan, tetapi dengan susah payah.

Yang miskin adalah Dishi Cha, yang berkeras mengikuti Gong Gong, karena dia ‘penasaran’, atau ‘khawatir’, Yemo Tian dan Chiyou saat ini. Mereka bertiga tidak akrab dengan kekuatan air. Saat kabut berair melonjak keluar, Yemo Tian menjerit keluar, sementara dia dikirim terbang seperti daun jatuh, dan berguling turun.

Dishi Cha nyaris berdiri dengan mantap. Melihat Yemo Tian tersentak, dia sedikit panik. Sebagai akibatnya, dia berteriak juga, dan juga dikirim terbang jauh oleh gelombang kabut berangin keras.

Chiyou mengulurkan tangannya dan berusaha merebut Dishi Cha. Dia mungkin tidak akan berakhir dengan sangat malu jika dia tidak mencoba, tetapi begitu dia pindah, puluhan torrents putih keruh meraung dan memukulnya.

"Hehe!" Gong Gong, Wuzhi Qi dan Yu Leluhur menoleh ke belakang dengan senyum aneh di wajah mereka, lalu diam-diam bergegas ke istana divine, melawan torrents. Mereka dan Dishi Cha memang mitra, tetapi mereka sangat senang melihat Dishi Cha, Yemo Tian, ​​dan orang-orang mereka menderita.

Istana divine itu kosong. Pada suatu waktu, ribuan dewa divine digunakan untuk menyembah Kaisar Hitam di tempat ini. Tapi sekarang, tidak ada apa pun kecuali singgasana kosong yang tersisa di ujung aula besar ini, sendirian.

Di atas takhta itu, sebuah ember batu giok gelap diam-diam melayang di udara. Ember seukuran tiga ratus meter persegi telah berkilau dengan cahaya redup, dan di dalamnya, lapisan air setebal puluhan meter beriak sedikit.

Di atas ember batu giok, gumpalan tipis kabut berair perlahan-lahan bersinar keluar dari udara. Selama rentang waktu yang panjang, gumpalan tipis kabut berair ini bisa mengembun ke dalam setetes air setetes wijen, dengan lembut menetes ke dalam ember batu giok dan menghasilkan tinkle keperakan.

"Ember air gelap divine ... Esensi air dunia!" Yu Leluhur melihat ember gelap itu dengan sepasang mata bercahaya. Dia sangat gembira bahwa/itu seluruh tubuhnya gemetar.

Gong Gong melihat ember gelap dengan wajah bengkok dan berteriak melalui giginya yang terkatung-katung, "Sampah yang lama, saya akan memurnikan tubuh saya sendiri dengan air esensi dunia sebelumnya, dan membangun fondasi divine yang abadi bagi diri saya sendiri setelah saya mencapai tahta Kaisar Pusat ... Untuk rencana besar, saya akan memberi Anda beberapa untuk meningkatkan kekuatan Anda ... Tapi, jika Anda gagal, saya akan membuat Anda memohon untuk mati. "

Yu Leluhur buru-buru berlutut di tanah dan bersumpah ke langit dengan hormat dan kagum, "Ya Lord,percayalah padaku. Jika saya masih berani membuat kesalahan setelah mendapatkan keberuntungan besar, saya akan terlalu malu untuk melihat siapa pun di dunia selamanya. Jika itu benar-benar terjadi, Ya Lord, Anda dapat melakukan apapun yang Anda inginkan kepada saya. "

Di surga, ketika Gong Gong dan Yu Leluhur masih tawar-menawar, Ji Hao mengaktifkan jembatan emas dan melesat melintasi langit. Pada saat itu, dia sudah bisa melihat layar sihir pertahanan Pu Ban City dari kejauhan, dan merasakan cahaya hangat dari matahari Pan Jia.

Tiba-tiba, Ji Hao berhenti, dan mengirim jembatan emas kembali ke tubuhnya. Dia memegang tangannya dan membuang puluhan bendera formasi yang berkilauan dengan cahaya bintang. Bendera-bendera itu mendarat di sekelilingnya dan teman-temannya dan mengangkat kabut berair yang tebal, mengelilingi mereka.

"Ji Hao, apa yang terjadi?" tanya Man Man, "Kami sudah berkeliling selama ini, dan aku merasa tidak nyaman sekarang. Ketika kami kembali ke Pu Ban City, aku harus mandi dengan air hangat! Akan lebih baik lagi jika Saya bisa mendapatkan kolam lava untuk mandi! "

"Taisi, siapkan Nailhead Seven Arrow Book. Aku tidak bisa berhenti khawatir sampai kita mengeluarkan Yu Leluhur. Kekuatan 'cangkok'-nya terlalu aneh. Aku tidak tahu bagaimana mantan kaisar itu berencana untuk menghadapinya, tapi kita harus untuk membuat persiapan setidaknya. " Ji Hao menepuk Man Man di kepalanya dan kemudian berkata kepada Taisi dengan suara yang dalam.

Taisi mengangguk serius dan bergumam, "Satu Gong Gong telah menimbulkan banjir besar. Jika kita membiarkan dua puluh tujuh Gong Gong kembali, kita semua bisa berhenti hidup. Kita harus membunuh Leluhur Yu ini sesegera mungkin."

Sambil bergumam, Taiji dengan lancar dan cepat membangun altar kecil, lalu menaruh Nailhead Seven Arrow Book di atasnya. Rasa dingin yang menyeramkan langsung dilepaskan. Sementara itu, bola mata Taisi berubah putih keabu-abuan. Sambil berkedut, dia mengangkat lengannya, dan memulai tarian aneh di sekitar altar.

"Ini adalah korban darah ... Kami butuh persembahan!" Dengan gemetar, Taisi bergumam.

Ji Hao menunjuk jarinya ke atas. Cermin Taiji Universe melesat keluar dan berkelip dengan cahaya jernih. Tiba-tiba, balok hitam dan gelap jatuh dari langit dan menjalin bersama-sama, menjadi ribuan mil-radius web yang dengan cepat tenggelam ke dalam air.

Menyusul suara gemerincing awan air, banyak mahluk air yang tak terhitung jumlahnya dan puluhan ribu makhluk roh air-jenis yang lebih kecil, yang bersembunyi di air, menunggu kesempatan untuk bergerak, ditangkap. Sebelum mahluk-mahluk air ini bahkan bisa berjuang, Yu Mu dengan grinning mengaktifkan Activism God Streamer dan melepaskan belalang yang tak terhitung jumlahnya, yang menggigit masing-masing leher makhluk ini. Segera, makhluk-makhluk air-jenis ini semua lumpuh.

Sejumlah besar darah roh ditarik ke altar, sementara kekuatan gelap yang sangat padat mulai menyebar dari buku di atas altar.

Taisi kowtowed untuk beberapa kali menuju altar, lalu melempar pasir beracun, yang dikumpulkan oleh Ji Hao dari Yu Leluhur, ke altar. Sebuah lolongan melengking dihasilkan saat itu juga, sementara aliran cahaya yang terang melintas di altar.


A d v e r t i s e m e n t

Bantu Bagikan Novel The Magus Era - Chapter 1193: Kill Yu With Seven Arrows